JAKARTA, MENARA62.COM — Kehebohan terkait wabah COVID-19 atau virus corona di Indonesia semakin menjadi ketika 2 orang WNI terkonfirmasi positif corona setelah melakukan kontak dengan WNA di salah satu tempat hiburan di kawasan Kemang. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan informasi terbaru terkait hoax dan informasi terkait wabah COVID-19 berjumlah sebanyak 147.
Andyto Putra selalu CEO Mulia PR, yaitu salah satu konsultan public relations atau kehumasan di Jakarta ini mengatakan bahwa Ia siap membantu pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meredam muncul dan tersebarnya berita yang diragukan kebenarannya atau hoaks. Menurutnya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah cermat terhadap sebuah informasi dan tidak langsung menyebarkannya jika belum terbukti kebenarannya.
“Kami siap membantu untuk meluruskan berita informasi yang miring. Menjamurnya berita hoaks seperti ini hanya akan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Sebelum mencerna sebuah informasi, sebaiknya kita cek dulu kebenarannya, sumbernya valid atau tidak. Jangan terburu-buru ingin menjadi yang pertama menyebarkan, jika ternyata hoax hanya akan menimbulkan kepanikan,” ujar Andyto di Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Ahli cyber PR ini melanjutkan, dalam memerangi konten hoaks tentu tidak dapat hanya dilakukan oleh satu pihak saja, perlu sinergi dari semua stakeholder yang ada. Pendidikan literasi media perlu diberikan di semua jenjang pendidikan, bahkan perlu terus disosialisasikan di semua platform yang ada, khususnya di media sosial.
“Pendidikan literasi media menjadi penting, terutama di era digital seperti sekarang ini. Informasi dapat bergerak dengan sangat cepat serta sangat mudah diakses lewat berbagai macam kanal kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun. Perlu adanya sinergitas dari pemerintah, swasta, dan pakar komunikasi untuk menciptakan iklim Indonesia bebas hoaks,” tambahnya.
Entrepreneur muda yang juga merupakan certified public relations officer ini menambahkan bahwa sangat penting bagaimana para stakeholder dapat lebih banyak memberikan informasi yang dapat mengurangi kepanikan terkait wabah COVID-19 atau virus corona ini. Andyto mengapresiasi pemerintah, terutama Kominfo dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena cepat tanggap memberikan banyak informasi layanan publik terkait virus corona ini.
“Kemenkes dan Kominfo sudah melakukan yang terbaik dengan memberikan banyak informasi preventif serta kuratif terkait situasi sekarang ini. Kita juga dapat membantu pemerintah dengan hanya membagikan informasi dari sumber yang valid, saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan, dan terus menjaga kesehatan diri sendiri,” tutupnya. (*)