28.8 C
Jakarta

Di Tengah Pandemi Covid-19, Realisasi Investasi DKI Jakarta Tertinggi Se-Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Provinsi DKI Jakarta mencatatkan nilai realisasi investasi tertinggi secara nasional pada Triwulan II Tahun 2020 (periode April s.d. Juni) dengan total nilai investasi sebesar Rp30,1 triliun. Selama periode Triwulan II tahun 2020 realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) DKI Jakarta, sebesar US$ 0,8 miliar atau setara dengan Rp12,2 triliun dengan kurs APBN 2020 US$1= Rp14.400 dan realisasi Penanaman Modal DalamNegeri (PMDN) DKI Jakarta, sebesar Rp17,9 triliun.

“Alhamdulillah, Provinsi DKI Jakarta kembali meraih pencapaian dalam bidang penanaman modal. Berdasarkan data BKPM RI, DKI Jakarta meraih realisasi investasi PMA dan PMDN sebesar Rp30,1 triliun pada Triwulan II tahun 2020, menempati urutan pertama sebagai Provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Indonesia,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Benni Aguscandra melalui keterangan tertulis, Sabtu, (8/8/2020) Dengan demikian, Realisasi Investasi PMA dan PMDN DKI Jakarta selama Semester I tahun 2020 (periode Januari s.d. Juni) mencapai Rp50,2 triliun atau berkontribusi 12,5% dari Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN Nasional, sebesar Rp402,6 triliun.

“Ini menunjukkan bahwa masih adanya geliat investasi di Ibu Kota meskipun di tengah Pandemi Covid19” imbuh Benni. Kendati demikian, Benni menyampaikan terjadi penurunan realisasi investasi PMA DKI Jakarta sebesar 10,29% pada Triwulan II tahun 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 lalu. Hal ini, kata Benni disebabkan karena faktor pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia yang mengakibatkan dampak terhadap perekonomian global sehingga terjadi perlambatan kinerja investasi. Hal sebaliknya terjadi pada Realisasi Investasi PMDN DKI Jakarta yang tetap menunjukkan performa positif pada triwulan kedua ini dengan mengalami kenaikan sebesar 10,49% bila dibandingkan dengan realisasi PMDN pada periode yang sama tahun 2019 lalu.

“Pencapaian ini merupakan bukti bahwa berbagai kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Bapak Anies Rasyid Baswedan saat Pandemi Covid-19 menuju masyarakat sehat, aman dan produktif disambut baik oleh para investor dan tetap menciptakan lingkungan berusaha yang kondusif di Jakarta” tutur Benni. Benni menambahkan Pemprov DKI Jakarta, melalui DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan promosi proyek- proyek potensial kepada para investor meskipun dilakukan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru mengikuti protokol pencegahan Covid-19 dan senantiasa menghadirkan inovasi layanan perizinan dan nonperizinan yang memudahkan pelaku usaha untuk membangun bisnisnya di Ibu Kota

Sektor Usaha Paling Diminati

Lebih lanjut, Benni merinci sektor usaha yang mencatatkan nilai realisasi investasi tinggi dan menarik minat investor dalam menanamkan modalnya di Jakarta. Bagi investor PMA sektor usaha yang paling diminati adalah Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran dengan nilai realisasi investasi sebesar, US$ 308 juta atau berkontribusi sebesar 36% dari total Realisasi Investasi PMA DKI Jakarta pada Triwulan II tahun 2020.

“Sementara sektor usaha Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi menjadi sektor yang paling diminati oleh investor PMDN, sebesar dari Rp 6,6 triliun pada Triwulan II tahun 2020,” kata Benni. Sementara data realisasi investasi PMA dan PMDN berdasarkan wilayah Kota Administrasi, paling tinggi berada di Jakarta Selatan dengan total realisasi investasi sebesar Rp13,5 triliun terdiri dari PMA sebesar Rp8,3 triliun dan PMDN sebesar Rp5,2 triliun; Kedua, Jakarta Pusat dengan realisasi investasi sebesar Rp. 8,8 triliun terdiri dari PMA sebesar Rp1,7 triliun dan PMDN Rp7,1 triliun; Ketiga, Jakarta Utara dengan realisasi investasi sebesar Rp3,4 triliun terdiri dari PMA sebesar Rp936 miliar dan PMDN sebesar Rp2,5 triliun; Keempat, Jakarta Barat dengan realisasi investasi Rp2,3 triliun terdiri dari PMA Rp430 miliar dan PMDN 1,9 triliun; dan Jakarta Timur dengan realisasi investasi sebesar Rp2 triliun terdiri dari PMA sebesar Rp799 miliar dan PMDN Rp1,2 triliun.

“Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun strategi dan solusi penguatan iklim investasi di Jakarta serta aktif melakukan promosi dalam berbagai forum investasi yang diselenggarakan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam upaya pencegahan Covid19” pungkas Benni. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!