31.3 C
Jakarta

Untukmu Para ibu yang lelah

Baca Juga:

Bonni Febrian
Bonni Febrianhttp://menara62.com
Belajar istiqomah dan lebih bermanfaat

Oleh :Machnun Uzni

Founder Sahabat Misykat Indonesia

Pekerjaan rumah tidak ada habisnya. Dari berantakan…rapi….tidak lama berantakan lagi. Dari kotor…bersih…tidak lama kotor lagi. Anak-anak, suami, dapur, rumah, dan seterusnya.

Ali bin Abi Thalib sebagai suami menuturkan betapa lelah istrinya mengurusi rumah yang tak seberapa besar itu. Tangan Fatimah putri Nabi yang mulia itu menjadi keras dan kasar karena harus menumbuk dan mengadoni sendiri dengan menggunakan “roha” (alat tumbuk saat itu). Hingga suatu hari mereka berdua mendengar bahwa Nabi mendapatkan budak yang bisa dijadikan pembantu.

Fatimah datang untuk memohon pembantu dari ayah mulia Rasulullah. Tapi Rasul tidak ada di tempat. Fatimah hanya berjumpa Aisyah. Aisyah berjanji menyampaikannya.

Malam itu, saat Ali dan Fatimah sudah bersiap istirahat dan telah berbaring. Ayahanda Rasulullah datang. Keduanya bersegera ingin bangun. Rasul berkata: “Tetaplah di tempat kalian berdua.”

Beliau mendekat dan duduk di antara mereka berdua hingga Ali merasakan dingin telapak kaki beliau mengenai perutnya

Kemudian ayahanda Rasulullah berkata:” ⁶Maukah aku tunjukkan pada kalian berdua yang lebih baik dari yang kalian minta? Jika kalian berdua sudah hendak tidur maka bertasbihlah 33 kali, bertahmidlah 33 kali dan bertakbirlah 34 kali. Itu lebih baik bagi kalian berdua dari seorang pembantu.”

Jika itu Fatimah, maka inilah ibunya Khadijah radhiallahu anha. Jibril pernah datang kepada Nabi. Tapi kedatangannya kali ini bukan menyampaikan ayat. Jibril datang turun dari langit yang tujuh sana hanya untuk menyampaikan memberi salam. Salam untuk istri Nabi, Khadijah yang mulia.

WJibril berkata:

“Wahai Rasulullah, ini Khadijah akan datang membawa periuk ada lauk di dalamnya. Jika dia nanti datang sampaikan salam dari Rabbnya dan dariku. Dan beritakan untuknya kabar gembira tentang surga yang tidak ada kegaduhan dan tidak ada kelelahan di dalamnya.”

Bersama perempuan tangguh relawan kemanusiaan

Kartini Kartini hari ini adalah perempuan tangguh yang mengisi ruang-ruang public. Menjadi pendidik umat; menjadi guru, dosen, peneliti, menjadi pelayan umat menjadi dokter, perawat, apoteker, kontraktor dan sebagainya. Multi keahlian disamping terus melakukan aktifitas rutinnya dirumah, mengurus rumah tangga.

Selamat, yang dari rahimmu terlahir generasi (anak biologis) yang kelak melanggengkan amal jariyah. Selamat, yang dari tangan kasih sayangmu menciptakan (anak ideologis) generasi pelanjut kebaikan umat.

Salam, untuk para ibu yang lelah. Dua kisah istimewa (Fatimah&Khadijah) dari dalam rumah nubuwwah.

Selamat Ibu, dengan semua kelelahan urusan rumah.

Dari sudut 9 Ramadan, Selamat Hari Kartini 21 April 2021.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!