32.9 C
Jakarta

Alvara Umumkan Hasil Riset Terkait Peta Persaingan Pilpres 2019

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Tahun 2019 Indonesia akan menggelar pesta demokrasi untuk memilih anggota badan legislatif dan presiden. Waktu yang tinggal hitungan bulan tersebut mendorong partai politik terus menggodok siapa kandidat yang bakal dimajukan.

Untuk melihat potensi kandidat, hampir semua parpol menggunakan hasil survei yang digelar baik oleh lembaga survei independen maupun lembaga survei  internal parpol. Hasil survei dinilai menjadi indikator paling tepat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Untuk memberikan gambaran terkait peta persaingan menuju 2019, ALVARA Research Center (ARC) pun menggelar survei nasional. Survei ini melibatkan 2.203 responden terpilih dari berbagai wilayah di Tanah Air memfokuskan diri ke figur Joko Widodo.

Alasannya, kata Hasanuddin Ali, CEO ARC, karena Jokowi memiliki peluang untuk maju lagi dalam Pemilu 2019. Dasar dari penilaian tersebut antara lain adanya kepuasan publik terhadap Jokowi-JK yang mencapai 77,3 persen.

Dan dugan Hasanuddin tepat. Karena dalam Pembukaan Rakernas III PDIP yang berlangsung Jumat (23/02) di Bali, seperti dikutip dari Detik.com Megawati mengumumkan secara resmi Jokowi bakal kembali diusung menjadi Capres 2019. Meski Rakernas berlangsung tertutup, tapi cuitan sejumlah petinggi partai memastikan keputusan besar tersebut benar adanya.

Selain itu Jokowi masih menduduki popularitas tertinggi dibanding tokoh lain mencapai 98 persen dengan  top of mind 56,4 persen.  Popularitas Prabowo Subianto berada diurutan ke dua dengan persentase 94,8 persen dan  top  of  mind  29,9 persen.

“Lawan  terberat  Joko  Widodo  dalam berbagai skenario simulasi adalah Prabowo Subianto, yang selalu diperingkat kedua,” jelas Hasanuddin, Jumat (23/02).

Dengan memfokuskan penelitian pada figur Jokowi sebagai Capres, ARC kemudian memberikan pertanyaan kepada responden terkain sosok  Cawapres  potensial. Muncullah nama Agus  Harimurti  Yudhoyono pada  urutan  pertama,  dengan persentase  17,2 persen,  kemudian  Gatot Nurmantyo  15,2 persen, Jusuf  Kalla  13,1 persen,  Anies  Baswedan  9,3 persen,  dan  Muhaimin  Iskandar  8,9 persen.

CEO ALvara Research Center Hasanuddin Ali saat memaparkan hasil survei nasional Menuju Pilpres 2019. (ist)

Profil responden ARC

Riset ini menggunakan pendekatan  riset  kuantitatif,  survey  dilakukan  melalui  wawancara  tatap  muka  (face-to-face interview)  dengan menggunakan kuesioner. Survey dilaksanakan  dari  tanggal 17  Januari hingga 7 Februari 2018.

Metode sampling yang digunakan dalam riset ini adalah  multi-stage  random sampling, dengan  margin of error  sebesar 2 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.  Sampel diambil di  seluruh  Provinsi  di  Indonesia,  dengan  jumlah  sampel  tiap  provinsi  proporsional  terhadap jumlah penduduk sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.

Profil  responden  sesuai  dengan  profil  demografi  Indonesia.  Mayoritas  responden  tinggal  di rural  46 persen  dan  urban  54 persen.  Responden  seimbang  antara  Laki-laki  (50,4 persen)  dan  Perempuan (49,6 persen),  serta  mayoritas  dari  Generasi  Millennial  50,5 persen.

Berdasarkan  pendidikan,  mayoritas responden berpendidikan SMA/sederajat  (53,9 persen),  kemudian SMP/sederajat  18,4 persen, serta  dari kalangan  menengah  dan  menengah  bawah  (kategori  SEC  B  sebesar  33,8 persen,  SEC  C1  sebesar 31,7 persen, serta SEC C2 sebesar 15,8 persen).    Mayoritas  responden beragama Islam (92 persen), berasal dari suku Jawa (40,3 persen), kemudian Sunda (14,9 persen) dan Melayu (6,3 persen).

Dilihat dari sisi segmentasi pemilih dari sisi psikografis, mayoritas pemilih   merupakan pemilih rasional (52,8 persen), pemilih galau (37,8 persen) dan pemilih apatis (9,8 persen).  Pemilih rasional didominasi kelas menengah atas dan usia muda, pemilih galau banyak pemilih kelas menengah dan  di usia muda dewasa, semntara pemilih apatis dimoninasi kelas menengah dan usia muda.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!