26.7 C
Jakarta

Anak Ogah Makan Buah dan Sayur? Mungkin Ini Penyebabnya

Baca Juga:

JAKARTA – Anak susah makan? Bisa jadi ini dipicu oleh kebiasaan dan cara memberikan makanan pada anak yang salah. Misalnya, memberikan makanan dengan rasa yang kuat.

“Makanan dengan rasa yang kuat seperti terlalu manis, terlalu asin atau terlalu gurih akan membuat anak-anak enggan mengonsumsi buah dan sayur,” kata Direktur Gizi Masyarakat, Ir. Doddy Izwardy seperti dikutip dari laman sehatnegeriku, Senin (9/7).

Menurut Doddy, makanan terlalu manis, guruh dan asin sebenarnya memiliki dampak buruk terhadap anak. Selain membuat selera makan anak menjadi terganggu, dalam jangka panjang juga mengakibatkan obesitas, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.

Karena itu orangtua harus menjaga anak-anak ini dari makan-makanan yang terlalu manis, terlalu gurih dan asin sejak dini. Makanan jenis tersebut sangat mempengaruhi pola konsumsi anak sehari-hari dan masa yang akan datang.

Doddy mengakui banyak orang tua yang  beranggapan bahwa Balita tidak mau makan itu tidak menjadi masalah selama mau minum susu.  Ada juga orang tua yang selalu memberikan makanan yang diinginkan atau diminta Balitanya, dengan alasan agar mau makan.

“Banyak pula di antara kita yang sering mendengar para orang tua mengeluhkan bahwa Balita sulit makan, apalagi bila diminta mengonsumsi buah dan sayur,” lanjut Doddy.

Hal ini  kata Doddy, membuat anak-anak menjadi terbiasa mengonsumsi makanan/minuman yang rasanya sangat kuat (terlalu manis, gurih atau asin) sehingga anak menjadi cenderung kurang menyukai rasa dan aroma alami makanan, terutama sayur dan buah.

“Kita kesulitan mengajarkan anak-anak kita makan buah dan sayur. Jadi itu yang sebenarnya alamiah seharusnya masuk ke dalam tubuh kita. Sehingga saat kita berikan yang rasanya tidak kuat (buah dan sayur) anak akan menolak.” ungkap Doddy.

Kementerian Kesehatan saat ini memiliki regulasi Permenkes No 30 tahun 2013 yang selanjutnya diamandemen dengan Permenkes No 63 Tahun 2015 yang menetapkan batasan konsumsi gula, garam dan lemak untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit tidak menular (PTM).

Adapun batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula; 2000 miligram natrium/sodium; atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan mengingatnya ingat rumusan G4 G1 L5.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!