30.6 C
Jakarta

Dialog di Depan Ka’bah

Baca Juga:

 

Oleh : H.M.Sun’an Miskan,Lc.

JAKARTA, MENARA62.COM – Setiap kali kutatap Ka’bah setiap kali itu saya berdialog dengannya :
“ Wahai Ka’bah .. akalku, kecerdasanku, yang konon adalah ukuran segala di dunia ini, ia sekarang memberontak .
Mengapa oleh para orang – orang yang thowaf itu engkau diposisikan di kiri.. seharusnya di kanannya.
Pojokmu di arah Hajar Aswad dijadikan saja oleh mereka sebagai tanda mereka memulai putaran ke 1 ( satu ) dalam berthowaf , tanpa ada rasa ta’dlim ghobiyah .. penghormatan secara ghaib … padamu.
Saya malah sering menyitir kalimat Sayidina Umar di depanmu saat memulai thowaf : “ Hai.. Ka’bah dan Hajar Aswad kamu itu cuma batu..tidak dapat membahagiakan dan menyengsarakan saya..Saya melakukan ini hanyalah ittiba’ pada Nabi SAW “.
Mereka melambaikan tangan padamu untuk menyatakan bahwa Yang Agung itu Allah bukan kamu .
Bismillah, Allahu Akbar.. begitu ucapan mereka yang ditirukan dari Nabi SAW
Lantunan doa mereka yang paling semangat dan penuh kerendahan antara rukun Yamani dan Hajar Aswad ialah .. “ Bahagiakanlah hidup kami Ya Allah di dunia dan di akerat kelak ….Rabbanaa atinaa fid dunya hasanah wa fil Akhiroti Hasanah Wa qinaa ‘’azaaban naar “.. satu satunya doa yang diajarkan Al Quran.
Mereka para muthowwifin itu datang dari negeri jauh.. dan ada juga yang sambil membawa barang dagangan.
Akalku akhirnya sadar bahwa mereka itulah orang yang melakukan perubahan besar di dunia. Mereka yang melaksanakan semboyan “ Change or Die “ .. lakukan perubahan atau engkau mati.. tetinggal jauh dari orang-orang yang sudah maju..
Mereka itu rasional dan realistis seperti yang telah dirintis oleh peletak dasar perjuangannya yaitu .. Hajar .. ‘Alaihas Salam..tidak melamun di awang-awang.
Hajar tidak tinggal diam melihat si Ismail kecil yang masih menyusu menangis kehabisan air susu . Ia ditinggal ayahnya Ibrahim AS kembali ke Kan’an .. ribuan kilo meter sebelah utara di Gurun Sinai antara Mesir Palestina.
Hajar berusaha mencari pertolongan .. berlari kecil ke atas bukit Sofa di sebelah Selatan dilanjutkan dengan sa’i .. berjalan cepat hampir berlari ke arah utara ke Marwah sepanjang 400 meter. Ia berseru kesekeliling bukit kalau ada kelompok orang yang mau menolong..
Sambil berkomat kamit berdzikir sesudah turun dari bukit Sofa .. Rabbighfir Warham Wa’fu wa takarram Wa tajaawaz ‘amma taklamu maa laa na‘lam
Pada putaran ke empat, Siti Hajar bimbang.. masih hidupkah anakku si kecil Ismail.
Dijenguknya dahulu dan .. oh ia masih hidup
Hajar bangkit lagi meneruskan sa’inya yang ke empat dan pada perjalanan ke tujuh saat rasa putus asa sangat mendera, saat mendekat Marwah.. Malaikat Jibril menyapa dengan suara khosnya
“ Anaa Jibril ..wahai Hajar membawa kabar gembira dari Allah Ar Rahman Ar Rahim bahwa di kaki anakmu sudah ada air memancar.. zamzimi Ya Hajar..zamzimi..kumpulkan kumpulkan.
Dengan bantuan seekor burung digalilah tempat itu dan muncullah Sumur Zamzam di tengah padang kerontang bebatuan … Allahu Akbar.
Burung itu terbang ke atas berputar – putar mengundang teman-temannya. Ramailah burung di sana beterbangan. Suku Arab Jurhum yang ada di sebelah Barat melihat diangkasa ada kawanan burung terbang berputar , maka mereka beramai-ramai datang kesitu ,ke tempat sumur zamzam dan minta izin kepada Hajar untuk menetap bersamanya.
Ismail di usia SD( Sekolah Dasar ) di kunjungi ayahnya dengan membawa perintah Allah untuk menyembelihnya.. Tatkala pisau tajam sudah hampir menebas leher anak kesayangannya itu Allah menyetop dengan suara keras.. stop Ibrahim !, Atas ketaatanmu itu saya ganti anakmu dengan seekor kambing kibas. Kambing itulah yang kau sembelih. Engkau nikmati dagingnya bersama dia dan ibunya dan tetangga sekitarnya.
Bangun disamping sumur itu Ka’bah dengan arsitektur Jibril.
Serulah orang untuk berhaji kepadanya.. proklamirkan ke seluruh dunia bahwa berkorban, mendekatkan diri kepada Allah itu caranya dengan meneyembelih binatang kambing, sapi atau unta.
Jangan lagi kerkorban dengan nyawa manusia seperti Fir’aun melarung gadis solihah kedalam sungai Nil , dalam keadaan masih hidup .Seperti juga dilakukan di berbagai upacara keagamaan yang sama di belahan dunia lainnya.
Akalku akhirnya sadar bahwa Hajar..dan para pelaku thowaf mereka itulah orang yang melakukan perubahan..change .. di negerinya ,di perjalanan.
Mereka juga act locally , bekerja realistis di musim haji saat banyak pembeli .
Mereka thowaf dan sa’i bagi para pelaku umrah ..plus wukuf di Arofah pada 9 Dzulhijjah bagi pelaku haji . Kemudian mereka melempar jumrah ‘Aqobah di tanggal 10 Zuhijjah.
Pada tgl 11-12-13 Dzulhijjah mereka melempar jumrah Aqobah, Wushtho dan Uulaa sambil berhari raya di Mina bergembira menyambut keagungannya bersama berbagai muslim dari seluruh dunia sambil menikmati masakan daging sembelihan hewan kurban.
Pasca thofah ifadhoh dan thowah wada’.. mereka ucapkan by-by sambil thowaf untuk pelang ke negerinya kerja keras agar bisa kembali dan kembali.lagi .untuk melakukan perjalanan rohani dan jasmani.
Sebelum pulang ke tanah air, dari Makkah meraka berjalan ke utara dahulu menempuh perjalanan 400 ( empat ratus ) kilo meter, menziari Masjid Nabi yang anggun berwibawa dengan kubah hijaunya.
Ia ucapkan salam di depan pekuburan Rasul SAW,Abu Bkar RA dan Umar RA..berjalan arah ke bart laut jarak 500 meter untuk berziarah ke pekuburan Baqi Al Ghorqoot tempat kubur istri dan anak anak Rasulullah beserta para syuhada , para jamaah haji dari seluruh dunia yang wafat dari zaman ke zaman.. Tulang belulang mereka sudah jadi debu dalam waktu enam bulan saja ..oleh terik matahari yang sangat menyengat dan tentu atas kuasa – Nya.
9 ( sembilan ) jam mereka di pesawat kembali ke Tanah Air Indonesia tempat untuk membuktikan ke mabruran Haji dan Umrahnya,, dengan mengukir amal sholeh.. mengharumkan nama negeri , organisasi dan keluarga
Aaayibun..kami kembali Ya Allah .. Thaaibun.. kami bertaubat..Haamiduun. ..kami memuji Mu Raakiuun .. kami rukuk.. Saajidun ..kami sujud …. wa … Hajjan Mabruuran ..wa ..Sa’yan
Masykuuraa “.

Sumber :
1. QS Al Haj 27
2. HR Imam Bukhori
3. Materi tuntunan Haji dan Umrah oleh Kementerian Agama RI
4. Makalah-makalah pribadi untuk pelatihan jamaah haji dan umrah
5. Pengalaman pribadi

Kemayoran-Jakpus, Senin, 13 Rajab 1443 H./14 Pebruari 2022 M.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!