31.7 C
Jakarta

Hadiri Diklat FORSITMA, Anis Ingatkan Peran Dai’yah untuk Kokohkan Basis Sosial

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Peran seorang dai’yah salah satunya adalah untuk mengokohkan basis sosial masyarakat. Peran tersebut dapat dilakukan oleh dai’yah melalui kegiatan dakwah menyampaikan nilai-nilai Islam.

Demikian disampaikan oleh Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta Timur, Dr. Hj. Anis Byarwati, pada acara Diklat Pengelola Majelis Taklim FORSITMA Jakarta Timur (03/04/2022).

Acara yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Majelis Taklim (FORSITMA) DPD PKS Jakarta Timur ini berlangsung secara hybrid dan dihadiri oleh sekitar 100 Ustadzah/Pengelola Majelis Taklim dari berbagai wilayah di Jakarta Timur. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua PUI DKI Jakarta, Ustad Gunadi, FKMT Jakarta Timur, Ustadzah Misani Rismiyati, Dan segenap pengurus FORSITMA Jakarta Timur.

Pada kesempatan tersebut, Anis menjadi salah satu narasumber yang menyampaikan tema bertajuk Peran dan Konsep Diri Seorang Dai’yah. Anggota Komisi XI DPR RI itu menjelaskan, Indonesia merupakan sebuah negara yang besar, untuk itu perlu adanya empat basis yang diperkuat secara seimbang agar dapat mengelola negara denga baik.

Jika digambarkan secara piramida, basis paling bawah adalah basis sosial yang paling luas, menyangkut seluruh lapisan dan elemen masyarakat sosial. Kemudian diatasnya yang menjadi salah satu lapisan yang berperan penting adalah basis operasional yang  di dalamnya terdapat tokoh masyarakat, aktivis masyarakat, tokoh agama, daiyah, ustadzah, LMK, Karang Taruna, dsb.

“Dai’yah wajib menyiarkan dakwah ke setiap unsur dari berbagai lapisan masyarakat, agar bangunan masyarakat Islam tegak utuh, sehingga kita semua dapat mewujudkan implementasi ajaran Islam dalam kehidupan, itulah peran utama dai’yah”, ungkapnya.

Lebih lanjut, Anis yang juga merupakan Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan menjelaskan, pentingnya mengokohkan basis sosial masyarakat yang menjadi tujuan dai’yah, diantaranya adalah sebagai perluasan eksistensi dan daya tarik dakwah, sebagai penopang rizki dakwah, dan sebagai dukungan suara politik dakwah, agar mepercepat pembentukan masyarakat Islami.

Kemudian, menurut Anis konsep diri seorang dai’yah dapat dibangun dengan 4 hal, yaitu meliliki keimanan yang mendalam, memiliki sifat etika keimanan diantaranya pengorbanan, kesabaran, kejujuran, tidak mudah goyah dengan janji-janji menyesatkan, dll, serta berpegang teguh (istiqomah) dalam dakwah dan mampu menjadi rujukan masyarakat.

“Kesuksesan seorang da’iyah akan diraih manakala ia bisa menempatkan diri menjadi bagian utuh dari masyarakat. Melalui kepribadian da’iyah yang dibangun dengan konsep diri tersebut, maka masyarakat akan mengenalnya, simpati padanya, serta akan cinta dan mendukung perjuangannya”, tutur Anis.

Menutup penjelasannya, politisi senior PKS ini menjelaskan  bahwa kesuksesan berdakwah telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW. Kepadanya kita semua belajar. “Adapun untuk membentuk jati diri da’iyah yang kokoh, maka kita mulai dari diri sendiri. Dengan belajar, ibadah, dan mujahadah (bersungguh-sungguh). Kemudian kita pilih lingkungan yang mendukung, serta bisa mengimplementasikan apa yang kita miliki. Agar masyarakat  dapat merasakan seluruh cinta dan semangat yang kita miliki. Dengan demikian insya Allah konsep diri akan terus terbentuk, menjadi da’iyah sejati,” tutupnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!