27.8 C
Jakarta

Hikmah Isra’ Mi’raj Bagi Muslimah

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Peringatan Isra’ Mi’raj  di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat yang seharusnya jatuh pada Sabtu, 18 Februari 2023 mendatang dilaksanakan hari ini Kamis, 16 Februari 2023 dengan mengadakan kajian bersama ustazah Ninin Karlina untuk yang putri. Sebagai informasi, Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam dan mendapatkan perintah untuk menunaikan salat lima waktu. Peristiwa ini terjadi pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabiannya. Perjalanan suci ini dilakukan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh dalam satu malam.

Momen Isra’ Mi’raj ini tidak boleh dilewatkan oleh setiap umat Islam di seluruh dunia, salah satunya adalah siswa SMA Muhammadiyah PK Kottabarat. Isra’ Mi’raj bisa digunakan sebagai ajang meningkatkan pemahaman sejarah Islam, perintah salat, hingga peristiwa besar yang bisa diambil hikmahnya. Ustazah Ninin juga mengingatkan kembali perjuangan Kyai Haji Ahmad Dahlan yang berdakwah melalui surat Al-Ma’un. Ahmad Dahlan menafsirkan bahwa dalam agama akan mengalir nilai-nilai sosial dan dapat dikembangkan lagi sampai ke nilai-nilai yang lebih spesifik.

Salat merupakan ritual wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Akan tetapi, anak-anak sekarang sering menunda salat dengan berbagai macam alasan. Sebenarnya, salah satu yang membuat anak-anak menunda salat selain dari dari faktor internal, yaitu rasa malas dari diri mereka sendiri, juga faktor eksternal, yaitu ketergantungan gawai dan media sosial.

Karena pentingnya salat, kita harus saling mengingatkan untuk tetap konsisten. Akan tetapi, generasi saat ini yang disebut generasi stroberi, ketika ditegur sedikit keras akan langsung lembek, jika dibiarkan akan lebih liar. Seharusnya dengan spirit Isra’ Mi’raj bisa membantu kita untuk kembali konsisten mengingat pentingnya salat. Maka dari itu, sebagai perempuan siswi SMA Muhammadiyah PK harus membiasakan jadi perempuan yang tangguh. Karena perempuan itu istimewa di mata Islam. “Ketika anak perempuan jadi anak, dia menjadi pembuka pintu surga bagi orang tuanya. Ketika anak perempuan jadi istri, dia menyempurnakan setengah agama bagi suaminya. Ketika dia jadi seorang ibu, maka surga ada di bawah telapak kakinya,”jelas Ninin.

Ustazah Ninin juga memberi nasihat agar para siswi bisa menjadi bunga di tepi jurang. Enak dilihat tetapi tidak semua orang bisa memetik bahkan merusaknya. Juga menganjuran untuk terus belajar meningkatkan literasi. Apapun pilihan hidup perempuan pun, setiap perempuan akan tetap solihah jika konsisten melakukan salat dan tidak melanggar larangan perintah agama. Ketika dia memilih bekerja ia solihah, memilih untuk jadi IRT juga solihah. Semua perempuan itu solehah asal dengan persetujuan dari keluarga dan diri sendiri. Yang membedakan bukan perempuan solihah adalah salat dan amalnya di hadapan Allah. (*)

 

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!