28 C
Jakarta

Ini Pernyataan PGI Terkait Bom yang Meledak di Gereja di Surabaya

Baca Juga:

JAKARTA – Tindak kekerasan, dengan alasan apa pun, tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah.  Tindakan tersebut hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan dan pada akhirnya menuju kehancuran.

“Lihatlah Siria sekarang ini yang luluh lantak oleh kekerasan demi kekerasan,” kata Sekum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom dalam siaran persnya, Minggu (13/5).

Menurutnya, sesungguhnya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Agama apa pun mengajarkan kemanusiaan, damai dan cinta kasih. Kesesatan berpikirlah yang membawa penganut agama melakukan kekerasan dan tindak terorisme;

Oleh karena itu para pemimpin agama perlu lebih serius mewaspadai munculnya para pendukung kekerasan dan tindak terorisme ini dengan berbalutkan penginjil atau pendakwah. Program deradikalisasi BNPT akan sia-sia jika masyarakat justru memberi panggung kepada para pemimpin agama yang menyebarkan paham radikalisme dan kekerasan lewat dakwah-dakwahnya.

“Saya menghimbau kepada para pemimpin agama dan masyarakat untuk tidak memberi angin dan simpati kepada pelaku kekerasan dan terorisme, apa pun motifnya,” lanjut Gultom.

Ia juga menghimbau masyarakat menghentikan penyebaran foto dan video, karena ini justru tujuan teroris, yakni menebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Sebaiknya masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui ragam media.

Gultom juga menghimbau seluruh elit politik dan masyarakat untuk menghentikan komentar yang justru memperkeruh keadaan. Janganlah menggunakan peristiwa kekerasan dan tindak terorisme ini untuk menangguk kepentingan politik dan sesaat, karena harga yang sedang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa.

“Kita tak perlu takut menghadapi ancaman terorisme ini tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada penanganan oleh negara,” tutupnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!