26.7 C
Jakarta

Kembangkan Riset dan Inovasi Kendaraan Listrik, Ditjen Diktiristek Gandeng PT INKA

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjalin kerja sama dengan PT Industri Kereta Api (PT INKA) untuk mengembangkan riset dan inovasi kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilakukan oleh Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam dan Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, Selasa (1/3).

Kerja sama ini merupakan salah satu implementasi dari amanat Presiden Jokowi untuk melakukan perencanaan dan pengembangan kendaraan listrik secara terpadu dan terintegrasi. Adapun ruang lingkup dalam kerja sama ini meliputi  peningkatan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan perguruan tinggi dalam mengembangkan riset dan inovasi kendaraan listrik, berbagi sumber daya (resource sharing) dalam pengembangan kendaraan listrik.

Lalu fasilitasi program Magang Bersertifikat sebagai bagian dari program Kampus Merdeka dalam rangka pengembangan diri mahasiswa melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan dengan pembelajaran langsung di tempat kerja mitra magang, dan fasilitasi kolaborasi dan sinergi perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri dalam rangka membangun ekosistem reka cipta yang dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan dari kalangan akademik ataupun masyarakat secara umum.

Nizam menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan upaya Ditjen Diktiristek untuk menggandeng mitra industri agar dapat berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam membangun riset dan pengembangan khususnya di bidang kendaraan listrik. Hal ini dilakukan karena investasi untuk riset dan pengembangan sangatlah mahal, sementara itu terdapat 300 ribu dosen yang memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian. Untuk itu, melalui kerja sama ini,  diharapkan dapat  dimanfaatkan bersama-sama untuk melakukan riset dan pengembangan.

“Melalui kolaborasi itu, pemerintah tidak hanya menyediakan fasilitas di perguruan tinggi untuk dimanfaatkan oleh mitra industri, tapi juga menyediakan pendanaan pendamping (matching fund). Hal ini dilakukan  untuk mengakselerasi riset dan pengembangan di perguruan tinggi yang dimanfaatkan oleh industri,” terangnya.

Nizam juga menilai pelaksanaan kolaborasi ini merupakan suatu bentuk implementasi yang ideal dari tridarma perguruan tinggi karena banyak dosen perguruan tinggi yang mengambil sabbatical leave di industri kendaraan listrik. Jadi, para dosen yang terlibat dalam pengembangan bus listrik merah putih untuk G20 secara penuh waktu berada di PT INKA. Dalam hal ini mereka tetap dihargai seperti di kampus, karena tetap menerapkan tridarma perguruan tinggi dengan mengajar mahasiswa yang mengikuti program magang bersertifikat di PT INKA, melakukan riset dan pengembangan sekaligus melakukan program pengabdian masyarakat.

“Kolaborasi dengan PT INKA ini juga bisa menjadi tempat belajar bagi 100 mahasiswa yang mengikuti program magang bersertifikat. Nantinya, mereka dapat menjadi calon insinyur yang merupakan core engineer untuk membangun industri kendaraan listrik di Indonesia. Semoga kolaborasi antara INKA dan perguruan tinggi yang akan terlibat di dalam kegiatan ini akan betul-betul menghasilkan SDM unggul dan inovasi yang berguna bagi bangsa dan negara,” tutur Nizam.

Budi Noviantoro turut menuturkan kerja sama ini sebagai upaya mengembangkan riset dan inovasi, terlebih dalam hal kendaraan listrik baik secara produk maupun sumber daya yang terlibat. Sebagai bentuk dari program Kampus Merdeka, PT INKA tentunya mendukung penuh, mengingat kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi pendidikan tinggi terhadap dunia industri.

“PT INKA PERSERO mendukung penuh dalam memberikan fasilitas baik fisik, kata maupun informasi yang diperlukan untuk mendukung program tersebut. Ini adalah langkah pertama, dan kalau boleh kami masih punya program Kereta Cepat Merah Putih di mana kami melibatkan semua perguruan tinggi di Jawa untuk membantu INKA dalam mengembangkan Kereta Cepat Merah Putih. Kami juga dibantu untuk merealisasikan bahwa Indonesia mampu,” tegasnya.

Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandari pun turut menyampaikan bahwa kerja sama ini dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di dunia perguruan tinggi untuk melakukan riset dan inovasi kendaraan listrik. Lebih lanjut, pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Ditjen Diktiristek serta PT INKA dalam pengembangan kendaraan listrik serta dukungan program magang bersertifikat sebagai salah satu bagian program dari Kampus Merdeka.

Selain itu, melalui kerja sama ini, mahasiswa dan perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan mitra yang ada untuk berkontribusi dalam menyelesaikan salah satu tantangan terbesar di Indonesia. Plt. Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Diktiristek Teuku Faisal Fathani mengatakan, “Tantangan kita terbesar bahwa kita memiliki sumber daya alam, sumber daya bahan mentah yang sangat banyak tapi kemudian kita ekspor keluar lalu kita membeli barang jadi produknya. Akhirnya kita hanya menjadi pasar dari produk negara lain, sementara bahan bakunya dari Indonesia.”

Ketua Tim Percepatan Bus Listrik G20, Edi Winarno menuturkan bahwa untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, diperlukan kerja sama yang baik antara lembaga pembiayaan, industri, dan institusi. Dalam implementasinya, kerja sama antara Ditjen Diktiristek dengan PT INKA akan dilakukan melalui skema Kedaireka Kampus Merdeka. Melalui skema ini, telah dibentuk Tim Nasional Pengembangan Bus Listrik Merah Putih yang sudah menggaet empat perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, ITS, UNAIR dan ISI Denpasar. Dalam kerja sama ini, riset komponen yang akan dilakukan dengan perguruan tinggi di Indonesia yakni Vehicle control unit, Smart Display, Motor Listrik, Motor Controller, Battery Pack, dan Air Conditioner.

Sebagai implementasi kerja sama dalam program magang bersertifikat, PT INKA dan Ditjen Diktiristek akan membuka kesempatan bagi 50 mahasiswa dalam 2 batch. Pada periode pertama dilaksanakan pada Februari-Juli 2022, dan periode kedua pada Juli-Oktober 2022. Pembukaan pendaftaran akan dilakukan melalui platform Kampus Merdeka.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!