30.4 C
Jakarta

Mendikbud Ajak Masyarakat Bangga Mengenakan Batik

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengajak masyarakat untuk bangga mengenakan batik. Hal tersebut dikemukakan Mendikbud pada malam peringatan Dasawarsa Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

“Tugas kita melestarikan, mengembangkan, dan mendarahdagingkan atau menanamkan rasa bangga terhadap batik Indonesia,” kata Mendikbud dalam siaran persnya, Kamis (3/10).

Menurut Mendikbud, generasi muda Indonesia harus berbangga dengan peninggalan leluhur yang luar biasa ini. Menjadi tugas kita untuk melestarikan, mengembangkan, dan menanamkan rasa bangga berbusana batik.

“Jangan sampai nanti batik kekayaan bangsa kita justru negara lain yang ambil alih,” ujar Mendikbud.

Ia mengingatkan bahwa masa depan perekenomian dunia, akan ditentukan oleh industri kreatif, salah satunya batik. Sifatnya eksklusif dan tidak diproduksi secara berulang, batik ke depan bisa menjadi andalan.

Mendikbud mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar terus memberikan dukungan terhadap produksi batik dalam negeri, yang mempunyai filosofi tersendiri dalam pembuatannya. Terutama adalah batik yang ditulis, bukan batik yang dicetak.

“Untuk yang dicetak itu namanya motif batik, kita harus bisa membedakan. Setiap batik harus beda dengan yang lain karena itu adalah kerajinan tangan,” jelas Mendikbud.

Sementara itu, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Nadjamuddin Ramly, mengemukakan, perayaan satu dasawarsa batik dikemas dalam bentuk drama musikal. Itu dilakukan supaya pesan moral yang ingin disampaikan kepada generasi muda lebih mengena. Drama tersebut menjelaskan bagaimana kondisi batik Indonesia saat ini.

Nadjamuddin berharap, peringatan Dasawarsa Batik sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai batik Indonesia ditengah semakin maraknya penjualan batik cap yang diproduksi di luar negeri.

“Persaingan ekonomi di mana banyaknya batik cap atau di print yang masuk dari luar negeri juga berakibat pada menurunnya penjualan batik cap dan batik tulis buatan lokal di pasaran dalam negeri. Semoga apa yang kita suguhkan malam ini dapat menggugah kesadaran kita untuk lebih mencintai batik Indonesia,” harapnya.

Filosofi nilai luhur batik merupakan pusaka bangsa Indonesia yang turun-temurun. Saat ini telah menjadi salah satu budaya pemersatu pendukung falsafah negara Bhineka Tunggal Ika untuk menciptakan perdamaian di tengah-tengah pluralitas bangsa Indonesia. Batik adalah perwujudan produk Indonesia yang mengusung nilai-nilai perdamaian di tengah-tengah pluralitas masyarakat dunia.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!