28 C
Jakarta

Pemeriksaan Biometrik Jemaah Haji, Sederhana Tapi Memakan Waktu

Baca Juga:

JAKARTA – Tahun ini, sebagian jemaah haji Indonesia bisa melakukan rekam biometrik di embarkasi, terutama Jakarta, Solo dan Surabaya. Dengan demikian, jemaah dari tiga embarkasi tersebut tidak perlu lagi antre untuk rekam biometrik setibanya di Tanah Suci.

Lalu apa sebenarnya pemeriksaan biometrik itu? Ini adalah perekaman identitas diri yang mencatat ciri fisik pribadi para jemaah. Setelah foto wajah, sidik jari, pola garis tangan, dan pupil mata jemaah discan dengan perangkat elektronik, dan hasilnya disimpan dalam file elektronik berikut identitas resmi seperti nama, alamat, nomor kloter serta asal embarkasinya, Prosesnya hanya sekitar 5 menit.

Selama ini, pemeriksaan biometrik dilakukan di bandara tujuan di Arab Saudi. Tetapi tahun 2018, pemeriksaan biometrik bisa dilakukan jemaah yang berangkat dari embarkasi Jakarta, Solo dan Surabaya.

“Pemeriksaan biometrik seringkali makan waktu karena ada kendala bahasa,’’ ujar Menko Puan Maharani dalam siaran persnya, Kamis (19/7).

Tekad pemerintah untuk memberikan pelayanan haji yang lebih baik yang kemudian melahirkan opsi untuk melakukan rekam biometric secara domestik. Meski terkesaan simple, urusannya ternyata tak sederhana.

“Karena semua dilakukan secara online dan terkoneksi dengan otoritas imigrasi baik di Indonesia maupun Arab Saud,’’ ujar Prof, Agus Sartono, Deputi Menko PMK yang menangani urusan Korbinasi bidang Agama dan Pendidikan itu.

Adalah tugas Kemenko PMK, menurut Agus, yang mengordinasikan semua urusan ini agar semua berjalan dengan lancer dan tepat waktu.

Jemaah haji pun merasa senang karena merasa perjalanannya ke tanah suci akan lebih lancer.

“Proses biometrik di Indonesia ternyata sederhana seperti bikin KTP, seperti sidik jari dan foto,”  ujar Asep Nur Hidayat, Jemaah Haji 2018 haji asal DKI yang diwawancarai di Asrama Haji Pondok Gede, Senin (16/07/2018).

Dari petugas haji, Asep mendapat penjelasan bahwa di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdul Aziz Madinah nanti dia hanya akan menjalani pemeriksaan paspor dan visa. Setelah itu langsung masuk bus dan diantar ke penginapan.

Pemerintah Arab Saudi sendiri tidak lepas tangan dengan proses perekaman biometrik ini. Beberapa petugas dari Arab Saudi tampak mengawasi proses perekaman biometrik para Jemaah. Hal serupa juga terjadi di Asrama Embarkasi Haji Solo dan Surabaya. Para petugas dari Arab Saudi itu harus memastikan agar semuanya berjalan sesuai prosedur hingga tak terjadi kesalahan pemasukan data berikut pengirimannya ke server keimigrasian di Arab Saudi.

“Dengan rekam biometrik ini Jemaah tak akan tersesat meski tak memegang kartu identitas. Hanya dengan memeriksa sidik jari,polisi Arab Saudi tahu identitas sang jamaah,” jelas Prof. Agus Sartono Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK.

Pemerintah bertekad sistem perekaman biometrik secara domestik ini akan dikembangkan ke lebih banyak asrama haji di seluruh Indonesia.

Deputi Kemenko PMK itu juga memastikan bahwa evaluasi tata kelola pelaksanaan perjalanan haji akan terus dilakukan, termasuk perekaman biometrik secara domestik itu. Pemerintah, katanya, berusaha untuk memberikan pelayanan lebih baik.

“Memang Indeks Kepuasan Haji 2017 mencapai 84 persen, tapi pemerintah tak berhenti berinovasi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi,’’ kata Prof. Agus dalam acara Pelepasan Kloter Awal Calon Jemaah Haji Indonesia di Pondokgede, Jakarta Timur Senin (16/7).

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!