26.2 C
Jakarta

Sunatan Massal untuk Anak-Anak Non-Muslim di Dirung Bakung, Muhammadiyah Tebar Dakwah Inklusif dan Pelayanan Kemanusiaan

Baca Juga:

Bonni Febrian
Bonni Febrianhttp://menara62.com
Belajar istiqomah dan lebih bermanfaat

MURUNG RAYA , MENARA62.COM Dalam semangat dakwah inklusif dan kepedulian lintas iman, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Murung Raya bersama Lazismu Murung Raya menggelar kegiatan bakti sosial sunatan massal di Desa Dirung Bakung, Kecamatan Tanah Siang. Yang menarik, sebagian besar peserta kegiatan ini justru berasal dari keluarga non-Muslim.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 11 Mei 2025 ini merupakan kolaborasi Lazismu Murung Raya dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Murung Raya. Sebanyak 20 anak mengikuti sunatan massal, dan dari jumlah itu, hanya lima anak yang beragama Islam. Selebihnya, 15 anak berasal dari keluarga non-Muslim—sebuah potret nyata dakwah Muhammadiyah yang merangkul semua kalangan.

Ketua Lazismu Murung Raya, Nur Hilal Fitriadi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan menunaikan syariat, tetapi juga sebagai bentuk pelayanan kesehatan masyarakat. “Ini bagian dari program kami untuk menjaga kesehatan anak-anak, terutama di desa-desa terpencil. Tapi yang menarik, antusiasme justru datang dari warga non-Muslim,” ujarnya.

Ia menceritakan, ketertarikan warga non-Muslim untuk mengikuti program ini bermula dari pengalaman salah satu anak yang sering sakit.

“Dulu ada seorang anak non-Muslim yang sering sakit-sakitan. Setelah disunat, kondisinya membaik dan makannya jadi lebih banyak Cerita ini menyebar dan membuat banyak orang tua ingin anaknya ikut disunat juga,” jelasnya.

Proses pendaftaran peserta dibantu oleh warga Muslim setempat, yang turut menjembatani kegiatan ini agar dapat diakses oleh semua  warga masyarakat. Selain sunatan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pembagian sembako sebagai wujud kepedulian sosial.

Dirung Bakung sendiri merupakan salah satu desa di pedalaman Kalimantan Tengah yang memiliki cukup banyak warga mualaf. Muhammadiyah, melalui kader dan program sosialnya, selama ini aktif membina komunitas mualaf di sana, termasuk dalam kegiatan qurban dan pendidikan keislaman. Bulan ramadan lalu, syiar Islam di Desa tersebut juga dibantu oleh  mubaligh mahasiswa  penggerak Desa dari  DPD IMM Kalimantan Tengah, yang melakuka.  pendampingan masyarakat, baik melalui program pendidikan Al-Qur’an maupun berbagai kegiatan  keagamaan lainnya.

“Kami percaya bahwa dakwah bukan hanya soal ceramah, tapi juga pelayanan, keteladanan, dan kebermanfaatan. Inilah islam rahmatan lil ‘alamin,” tutup Hilal

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!