29.8 C
Jakarta

Upaya Memantapkan Risalah Pencerahan dalam Gerakan Muhammadiyah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Risalah Pencerahan dalam Konteks Keummatan dan Kebangsaan, menjadi tema pengkajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta. Tema ini, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, sebagai tindaklanjut dari tanwir.

Menurutnya, agar pemikiran tanwir tidak hanya jadi teks yang indah, tapi menjadi komitmen dan dilaksanakan dalam persyarikatan Muhammadiyah dan peran kebangsaan dan peran global.

“Kita sudah lama memperkenalkan istilah pencerahan. Ini sudah menjadi gagasan pemikiran, dan menjadi perspektif pemikiran Muhammadiyah, bahkan jadi tema muktamar di Malang 2005 dan 2010. Ini jadi penguataan gerakan Muhammadiyah abad ke 2. Jadi kata pencerahaan ini menjadi mata rantai dari berkemajuannya gerakan Muhammadiyah dari abad pertama,” ujarnya.

Dalam rentang 1 abad, menurut Haedar, Muhammadiyah bergelut dengan isu kemajuan. Ini asli pemikiran KH Ahmad Dahlan. Kata ini menggelinding, tahun 1938 dilanjutkan oleh KH Mas Mansur, kemudian terkandung dalam 12 langkah Muhammadiyah.

Jadi pemikiran Muhammadiyah ini, menurut Haedar, sangat sistematis. Kemudian lahir pedoman hidup Muhammadiyah, 2010 lahir pernyataan abad kedua, kemudian yang terbaru ialah pemikiran tentang darul ahdi wasyahadah.

Pikiran-pikiran Muhammadiyah ini, menurut Haedar, tercatat dalam beberapa risalah. Ada pidato resmi Ahmad Dahlan tentang Tali Pengikat Hidup.

“Ada juga 17 pokok ajaran Ahmad Dahlan. Ada juga pokok ajaran al Quran. Ada juga ajaran tentang akal pikiran murni. Disana juga ada pemikiran kemajuan dan pemimpin kemajuan. Ini pemikiran fundamental dalam gerakan Muhammadiyah,” ujarnya.

Menurut Haedar, khasanah ini sangat jarang terungkap. Akhir-akhir ini kemudian digali lagi dan disistematisasi. “Pada zaman Syafii Maarif maka digelindingkan kata Pencerahan. Ini adalah khasanah Muhammadiyah yaitu tentang Tanwir yang dikodivikasi tahun 1935 yang dimulai sidang tanwir tahun 1935 di Banjarmasin. Ini pikiran asli Muhammadiyah,” ujarnya.

Baca juga: Tanwir
- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!