25.5 C
Jakarta

Bank Mandiri Mewirausahakan Petani di Kebumen

Baca Juga:

KEBUMEN, MENARA62.COM — Bank Mandiri merealisasikan Program Mewirausahakan Petani dan memberikan pendampingan kepada petani padi di Kebumen, Jawa Tengah. Program ini sebagai upaya untuk mendukung program pemerintah dalam memberdayakn dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengemukakan hal tersebut pada kunjungan kerja ke Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Kebumen, Jawa Tengah, Ahad (23/5/2021). Kunjungan kerja dilaksanakan bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir; Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Teten Masduki; Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dan Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri, Rohan Hafas.

Dijelaskan Darmawan Junaidi, untuk implementasi Program Kewirausahaan Petani telah dibentuk PT Mitra Desa Kebumen (MDK). Upaya mewirausahakan petani dilaksanakan dengan empat tahap yakni pra tanam, tanam, panen dan pasca panen.

PT MDK, kata Darmawan, merupakan perusahaan yang kepemilikan sahamnya milik petani. Pemilik saham terdiri dari 19 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Kutowinangun yang diwakili oleh Koperasi Migatani Lestari Mandiri dan PT Mitra BUMDes Nusantara yang merupakan anak perusahaan BUMN. “PT ini dikelola secara profesional untuk kesejahteraan petani,” kata Darmawan.

Tujuannya agar petani mendapatkan kemudahan akses permodalan, pengetahuan budidaya tanam terbaik, pengolahan beras. Sehingga petani bisa menghasilkan beras premium dan bernilai jual tinggi, yang dapat dipasarkan secara luas baik online maupun offline.

Menurut Darmawan Junaidi, pihaknya melihat pendekatan pemberdayaan melalui program mewirausahakan petani ini sangat positif. Kemandirian dan kesejahteraan petani menjadi fokus utama, karena PT MDK adalah perusahaan milik petani yang akan memperoleh keuntungan dari hasil usaha PT MDK.

Tak hanya itu, tambah Darmawan, PT MDK bekerjasama dengan Pupuk Indonesia Holding Company. Sehingga memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk, bibit padi serta pestisida untuk kebutuhan pertanian melalui one stop solution.

“Bank Mandiri memberikan dukungan penuh untuk program ini antara lain berkolaborasi dengan Pertamina memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa SPBT. Sehingga petani di Kebumen dapat meningkatkan hasil produksi berasnya menjadi beras premium yang bernilai jual tinggi,” katanya.

Bank Mandiri, tambah Darmawan, juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk akses permodalan serta kolaborasi dengan Mandiri Amal Insani untuk penyaluran dana bergulir. Selain itu, memberi bantuan pembinaan dan pendampingan kepada petani bekerja sama dengan PT Mitra Bumdes Nusatara (MBN) sebagai pembina PT MDK dengan melibatkan akademisi.

Sementara Rohan Hafas menjelaskan, skema program mewirausahakan petani di Kebumen ini mereduplikasi program serupa yang telah dilakukan di Pamarican, Jawa Barat yang diinisiasi tahun 2017. Proyek Pamarican kini telah beroperasi secara mandiri sehingga mampu memberikan nilai tambah secara berkesinambungan. Bahkan, kini tercatat lebih dari 6.200 petani dan 258 kelompok tani terlibat pada proyek ini.

Kinerja optimal pada proyek SPBT Pamarican, kata Rohan, terlihat tidak hanya dari kenaikan penyerapan bahan baku. Namun juga pada aspek produksi beras, penjualan, serta laba PT Mitra Desa Pamarican (MDP)

PT MDP berhasil mendongkrak panen petani sebesar 97% menjadi 6.594 ton pada akhir tahun lalu, yang kemudian diserap PT MDP untuk diolah menjadi beras premium. Per akhir tahun lalu, kemampuan PT MDP menyerap bahan baku dari hasil panen petani pun meningkat tajam sebesar 74% menjadi 7.404 ton.

Dari situ, PT MDP berhasil mendorong pertumbuhan laba hingga, tumbuh lebih dari 200% dari tahun sebelumnya. Capaian ini dikontribusi oleh kenaikan penjualan beras bermerk “Si Geulis” hingga 100% secara year on year menjadi 6.814 ton senilai Rp Rp 67 miliar atau naik 120% (yoy).

Untuk mengoptimalisasi penjualan, saat ini beras “Si Geulis” telah dipasarkan secara online di blanja.com dan beberapa platform e-commerce lainnya. Kedepan, program ini diharapkan terus dapat berjalan dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat dengan berbagai BUMN dan Anak Perusahaannya, untuk tujuan kesejahteraan petani.

Selain itu, kata Rohan, dalam konteks pendampingan untuk penguatan peran petani, Bank Mandiri juga menyiapkan bantuan pembiayaan bagi petani ataupun Gapoktan melalui KUR yang disubsidi pemerintah. “Seperti yang kami lakukan di Pamarican, kami juga telah menyiapkan dukungan pembiayaan kepada petani ataupun Gapoktan yang membutuhkan tambahan pendanaan sehingga memungkinkan petani untuk merambah sektor lain untuk meningkatkan pendapatan,” kata Rohan.

Hingga April 2021, kata Rohan, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR ke sektor sektor pertanian dengan realisasi sebesar Rp 3,5 triliun atau sekitar 27,17% dari total KUR yang telah disalurkan sebesar Rp13,1 triliun kepada 135.538 debitur. Nilai tersebut paling banyak disalurkan kepada sektor produksi, sebanyak Rp 7,53 triliun atau sebesar 57,5% dari total penyaluran.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!