25.1 C
Jakarta

Pendatek Tacolek, Penyimpan Darah Portable Karya Mahasiswa

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Selama ini untuk mengantarkan darah dari Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) ke rumah sakit-rumah sakit masih menggunakan ice box konvensional. Peralatan ini memiliki resiko darah bisa rusak, akibat terjadi kemacetan dalam penghantaran.

Berawal dari keprihatinan ini, empat mahasiswa Prodi Mesin Otomotif D3 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang menciptakan alat pengkondisian darah. Mereka adalah Andi Rahmawan, Egy Yuliarawanto, Bagas Arief Prasetyo dan Sakak Ady Prakasa.

Ide tersebut dituangkan dalam proposal berjudul Pendatek Tacolek (Pengkondisian Darah Teknologi Thermo Air Conditioner Electric). Proposal di bawah bimbingan dosen Mesin Otomotif Bagiyo Condro Purnomo ST, MEng berhasil lolos dalam Progam Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Karsa Cipta Kemenristekdikti 2017.

Dijelaskan Ketua Tim PKM, Muhammad Andi Rahmawan, Pendatek Tacolek merupakan modifikasi ice box konvensional. Konsep baru yang diterapkan adalah teknologi pengkondisian darah menggunakan thermo electric peltier sebagai refrigerator. Sehingga darah yang disimpan di Pendatek Tacolek tetap segar dan tidak membeku.

“Thermo electric peltier ini menggunakan listrik sebagai sumber energy sehingga tidak merusak lingkungan, baik menipisnya lapisan ozon maupun Global Warming Potensial,” kata Muhammad Andi di Magelang, Senin (19/6/2017).

Lebih lanjut Muhammad Andi, mengharapkan agar alat yang diciptakan itu dapat memberi dampak positif bagi dunia kesehatan dan lingkungan masyrakat. “Jika alat tersebut berhasil dalam pengujiannya sebagai mana fungsi untuk membawa darah agar tidak rusak, maka untuk ke depan alat tersebut akan dipublikasikan serta dipatenkan sebagai produk hasil karya mahasiswa,” ujar Andi.

Kebutuhan darah di Indonesia sangat besar. Pada akhir tahun 2015 Palang Merah Indonesia (PMI) memenuhi kebutuhan stok darah nasional sebanyak 85 persen dengan memperoleh 4,1 juta kantong darah.

Padahal menurut standar WHO jumlah minimal darah yang dibutuhkan di Indonesia sebanyak 5,1 juta kantong per tahun. Adapun produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,6 juta kantong dari 3,05 juta donasi. Artinya kita masih kekurangan jumlah produksi darah secara nasional sekitar 500 ribu kantong.

Darah hasil donor dimasukan dalam kantong darah yang selanjutnya disimpan pada suhu 4 hingga 6 °C dalam keadaan bergoyang. PMI mengumpulkan dan mengelola melalui bank darah dari pendonor ke resepient. Saat pendistribusian darah ke rumah sakit, Bank Darah PMI menggunakan ice box konvensional untuk menjaga darah agar tidak rusak.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!