SOLO, MENARA62.COM – Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan judul PMP Pemberdayaan Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting melalui Laktasi Center di Posyandu Bina Sejahtera Kadipiro Surakarta telah selesai dilaksanakan, Rabu (18/9/2024). Kegiatan dilakukan di Posyandu Balita Bina Sejahtera di Kadipiro Banjarsari Surakarta. Kegiatan PKM ini sebagai wujud impelementasi Hibah PKM skema PMP dari DRTPM Kemendikbudristek tahun 2024 oleh tim PKM Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta dengan ketua tim Retno Dewi Noviyanti, S.Gz., M.Si, kegiatan ini sangat mendukung pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi khususnya pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini diikuti 30 peserta terdiri atas kader posyandu dan perwakilan ibu yang memiliki balita dibawah 2 tahun. Â Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari prodi S1 Gizi dan DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader posyandu balita tentang pencegahan stunting, pengelolaan laktasi center dan dan pelatihan pembuatan olahan modifikasi pangan lokal untuk meningkatkan produksi ASI, yang bergizi dan mudah didapat.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan kader posyandu balita dan ibu balita ini dibuka oleh perwakilan dari Puskesmas Gambirsari Surakarta, ibu Heni. Dia menyampaikan  bahwa peran kader posyandu balita sangat penting dalam pencegahan stunting, dengan adanya kegiatan ini diharapkan kader posyandu dapat menularkan ilmu kepada ibu-ibu balita di wilayah Posyandu Bina Sejahtera Surakarta ini, terutama dalam pengelolaan laktasi center, karena dengan pemberian ASI eksklusif sampai 2 tahun dapat mencegah terjadinya stunting.
Sesi pertama pendidikan disampaikan oleh Dosen Prodi S1 Gizi, Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati, S.Gz., M.Gizi dengan materi pencegahan dan pengelolaan stunting. Dalam materi tersebut dijelaskan tentang pencegahan stunting dengan memberikan ASI eksklusif, keberhasilan pemberian ASI eksklusif dibutuhkan dukungan suami, keluarga dan lingkungan. Pada sesi ini banyak peserta yang menanyakan perbedaan stunting dengan gizi kurang, kemudian ada yang menanyakan untuk deteksi stunting apakah cukup mengisi KMS berdasarkan berat badan saja.
Sesi Kedua disampaikan oleh Dosen Prodi DIII Kebidanan, Nevia Zulfatunnisa’, S.Si.T., M.Kes dengan materi manajemen laktasi dan pijat oksitosin. Dalam materi tersebut dijelaskan tentang manajemen laktasi secara lengkap meliputi cara menyusui yang baik dan benar, cara pemberian ASI bagi ibu bekerja, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI dan menjelaskan tentang pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI sekaligus mempraktekkan pijat oksitosin dengan media manikin. Pada sesi ini peserta menanyakan tentang cara menyapih ASI yang baik dan benar.
Sesi ketiga disampaikan oleh Dosen Prodi S1 Gizi sekaligus ketua tim pengabdian, Retno Dewi Noviyanti, S.Gz, M. Si dengan materi meningkatkan produksi ASI dengan asupan zat gizi yang tepat. Dalam materi tersebut dijelaskan tentang porsi makan ibu menyusui yaitu porsi yang lebih banyak dibanding dengan yang tidak menyusui, menu seimbang dan sumber bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI, dengan catatan menu seimbang tidak harus mahal, dapat memanfaatkan bahan pangan lokal yang mudah didapat dan terjangkau namun kaya gizi dan dikonsumsi ibu menyusui sebagai galaktogogum seperti sayuran (daun katuk, daun kelor, jantung pisang), kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, telur,  buah dan cukup cairan.
Sesi keempat oleh Dosen Prodi S1 Gizi, Agung Setya Wardhana, S.TP, M.Si  berupa pelatihan pembuatan olahan bahan pangan lokal untuk meningkatkan produksi ASI,  dalam kegiatan ini didemontrasikan pembuatan cupcake dengan bahan dasar tepung jagung dan tepung kacang hijau, dimana bahan tersebut adalah bagian dari produk kacang-kacangan dan biji-bijian yang dapat meningkatkan produksi ASI. Cupcake ini menjadi produk olahan pangan lokal yang inovatif dan variatif
Kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat terselenggara dengan baik atas kerjasama ITS PKU Muhammadiyah Surakarta dengan kader Posyandu Balita Bina Sejahtera dan ibu balita di wilayah Kadipiro Banjarsari Surakarta. Kader Posyandu Balita Bina Sejahtera sangat aktif, memiliki motivasi, semangat dan kemauan dalam upaya pencegahan stunting serta memiliki lokasi yang dapat digunakan sebagai tempat laktasi center, hal ini merupakan potensi dalam pelaksanaan program pengabdian ini. Dengan adanya laktasi center ini akan berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting. (*)