JAKARTA, MENARA62.COM– Sebanyak enam Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) peroleh bantuan dana penelitian dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti). Bantuan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan penelitian LPNK tersebut disalurkan melalui Program Insentif Riset Sistem Penelitian Nasional (Insinas).
“Untuk tahap pertama ada enam LPNK yang mendapatkan dana penelitian yakni LIPI, BPPT, BATAN, LAPAN, BSN dan BAPETEN,” kata Dirjen Penguatan Risbang, Muhammad Dimyati, di sela jumpa pers Peluncuran Skema Flagships Insinas 2018, Senin (12/02).
Program Insentif Penelitian Insinas 2018 diakui Dirjen merupakan perbaikan skema program yang sama tahun sebelumnya. Dengan perbaikan skema tersebut diharapkan dapat mempercepat kemanfaatan hasil riset tersebut untuk masyarakat. Karena hasil riset ini diharapkan dapat memberikan output dengan tingkat kesiapan teknologi yang tinggi, dan melibatkan berbagai disiplin ilmu dan institusi yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
“Ini merupakan bagian dari mosaic besar, puzzle-puzzlenya harus berhubungan, tidak hanya multi disiplin tapi juga multi institusi,” jelas Dimyati.
Pada skema baru ini kementerian bersama dengan LPNK menetapkan produk atau implementasi teknologi hasil riset dan pengembangan yang akan dihasilkan dalam periode tiga tahun ke depan. Dengan memberi satu target yang jelas yang ingin dicapai dalam satu periode riset dan pengembangan, maka bagi peneliti akan memberi arah yang pasti apa yang ingin dituju, bagi lembaga penelitian juga mendapat kejelasan apa yang akan dihasilkan, bagi kementerian memberi kepastian berapa anggaran yang dibutuhkan dan bagi masyarakat akan dapat harapan suatu hasil riset pengembangan yang dapat dilihat, dirasakan dan yang terpenting dapat dimanfaatkan.
Dalam skema baru ini, untuk tema ‘flagship’ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) adalah Pangan Fungsional Berbasis Sumbar Daya Lokal; tema ‘flagship’ Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Energi Baru Terbarukan Berbasis Bioenergi; tema ‘flagship’ (Badan Tenaga Nuklir Nasional).
Lalu BATAN adalah Disain Rinci Reaktor Daya Eksperimental (RDE); tema ‘flagship’ Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah Pengideraan Jauh untuk Pemantauan Sumber Daya Alam dan Lingkungan; tema ‘flagship’ Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah Pengembangan SNI untuk Mendukung Hasil Litbang Kesehatan, Pangan, Energi Nuklir, Panas Bumi, Pemantauan dan Sumber Daya Alam; dan tema ‘flagship’ (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) dan BAPETEN adalah Sistem Dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Fasilitas Nuklir.
Dimyati berharap dengan penetapan tema ‘flagship’ seperti ini, agar arah penelitian menjadi lebih jelas dalam tiga tahun. Selain itu, Ia juga mengatakan agar dimasa yang akan datang agar peneliti tidak hanya rajin mempublikasikan dan mempatenkan hasil penelitiannya namun juga harus sampai menjadi suatu produk yang berguna bagi masyarakat sebagai proses hilirisasi hasil penelitian.
Penerima Program Insinas 2018 kali ini merupakan hasil seleksi dari proposal yang masuk pada gelombang pertama yang telah dilakukan pada akhir tahun 2017. Tentunya pada tahap awal ini belum seluruh ‘puzzle’ dari ‘flagship’ yang telah diputuskan terisi semua, beberapa lubang yang masih kosong akan diisi dari penerimaan seleksi proposal gelombang kedua yang akan dimulai dalam bulan Februari. Sehingga diharapkan pada akhir tahun seluruh hasil-hasil penelitian dapat bersinergi saling mengisi guna mencapai suatu produk riset yang dapat dilihat, dirasakan dan dimanfaatkan masyarakat.