32.5 C
Jakarta

Ingin Kawal Fatwa Ulama, GNPF MUI Berubah Nama

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) berubah nama menjadi GNPF-Ulama. Perubahan nama yang dilakukan Oktober2017 tersebut terkait dengan tekad GNPF untuk mengawal fatwa ulama secara umum.

“Jadi kami tidak hanya mengawal fatwa MUI, ke depan suara-suara ulama juga kita akan kawal,” kata Ketua GNPF-Ulama, Yusuf Muhammad Martak, Senin (12/03/2018).

Sejak akhir 2016, GNPF Ulama telah mendeklarasikan Aksi Bela Islam. Itu artinya lebih dari satu tahun GNPF-Ulama telah mengawal Islam, Ulama dan Aktivis Islam.

Dalam rentang waktu setahun lebih diakui Yusuf, banyak peristiwa menonjol yang patut menjadi catatan bagi GNPF-Ulama baik secara internal maupun eksternal. Karena itu GNPF Ulama melakukan evaluasi untuk menyusun program kerja dimasa mendatang.

Setidaknya ada lima catatan hasil evaluasi GNPF-Ulama selama setahun lebih melakukan berbagai pergerakan. Pertama FNPF-Ulama memandang perlu untuk mengawal fatwa ulama secara umum.

“Inilah yang mendasari GNPF-MUI kemudian berubah nama menjadi GNPF-Ulama, meski personilnya tidak banyak mengalami perubahan,” lanjut Yusuf.

Kedua, untuk mngefektifkan manajemen organisasi, GNPF-Ulama mengubah sifat kepemimpinan dari sentralistik menjadi kolektif kolegial. Sistem ini memungkinkan kepemimpinan GNPF-Ulama digilir melalui rotasi dan reposisi tanpa ada pengurangan jumlah anggota pimpinan GNPF-Ulama.

Ketiga, GNPF-Ulama melihat situasi beberapa bulan terakhir ini dimana banyak ulama dan ustadz yang diserang oleh sekelompok ‘orang gila’. Karena itu GNPF-Ulama menyerukan agar seluruh laskar Islam bersiaga dan meningkatkan kewaspadaan serta secara kongkrit mendampingi para Ulama dan Ustad agar terhindar dari serangan fisik.

“Kami juga meminta laskar Islam untuk menangkap dan menggali informasi dari para penyerang tersebut untuk mendapatkan kejelasan motif dan kelompok jahat dibalik skenario ini,” tukas Yusuf.

Keempat, GNPF-Ulama mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak melindungi Ulama dan Ustad dengan cara membongkar jaringan sindikat penyerang serta melakukan proses hukum dan memberikan penjagaan kepada Ulama dan Ustad.

Kelima, terkait tahun politik 2018, GNPF-Ulama menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk terus menerus melakukan konsolidasi dalam rangka mengamalkan Al Maidah 51 secara umum demi menjaga Islam dari serangan musuh-musuh Islam.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!