31.3 C
Jakarta

Minat Pasar Otomotif Diprediksi Tidak Banyak Berubah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Minat pasar otomotif diprediksi tidak banyak berubah. Pasar otomotif tahun 2022 di Indonesia, diperkirakan masih tertarik pada jenis kendaraan Low Cost Green Car (LCGC), Multy Purpose Vehicle (MPV) dan City Car.

“Pasar otomotif Indonesia, diperkirakan masih akan tetap tertarik pada tiga jenis kendaraan, LCGC, MPV, dan City Car,” ujar Imam Prihadiyoko, peneliti ekonomi politik Menara62 Institute di Jakarta, Selasa (28/12/2022).

Perilaku pasar otomotif ini belum beranjak, antara lain disebabkan oleh kekuatan pasar otomotif di Indonesia masih didominasi oleh generasi orangtua. Sementara generasi millenial, tampaknya belum banyak yang tertarik dengan otomotif. Kalaupun generasi milenial ini tertarik dengan otomotif, mereka diperkirakan akan lebih tertarik pada jenis kendaraan Sport Utilty Vehicle (SUV), atau kendaraan listrik maupun hybrid.

Tumbuh

Sementara, situs resmi Bank Indonesia merilis tentang perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan mencapai 4,7-5,5%, dari 3,2-4,0% pada tahun 2021. Pertumbuhan ini, didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat. Selain itu, ada peningkatan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.

Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2021 yang digelar secara hibrid (daring dan luring) pada tanggal (24/11/2021) mengatakan, sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk semakin bangkit dan optimis, untuk pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022.

Sejumlah langkah yang dilakukan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, telah mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi. Penguatan sinergi dan inovasi ditujukan untuk menciptakan imunitas masal dari pandemi Covid-19. Sinergi didorong pula dengan pembukaan kembali sektor ekonomi prioritas.

“Ini mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek melalui kebijakan peningkatan permintaan, serta memperkuat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka menengah melalui kebijakan reformasi struktural,” ujar Perry.

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!