33 C
Jakarta

Pesan Din Syamsudin Jelang Tanwir Muhammadiyah

Baca Juga:

MALANG, MENARA62.COM — Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof Dr Din Syamsudin, MA mengharapkan agar warga Muhammadiyah memperteguh watak gerakan Islam moderat di tengah pergulatan ideologi-ideologi dunia. Belakangan, dunia tengah dihadapkan pada situasi yang oleh sebagian pengamat disebut sebagai great disruption atau gangguan besar. Akibat kerusakan-kerusakan yang bersifat akumulatif dalam kehidupan dunia.

Din menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Pra-Tanwir di Auditorium Badan Administrasi Umum (BAU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Rabu (22/2/2017). Kerusakan bersifat akumaltif di antaranya, kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan, kesenjangan, sampai kekerasan dalam segala bentuknya, termasuk juga kegoncangan cultural tsunami atau banjir budaya.

Demikian juga, kata Din, perang ideologi yang mengajawantah pada perang budaya adalah situasi yang niscaya terjadi, termasuk dalam internal sebuah agama. Terutama terkait dengan perbedaan pemahaman tentang adanya ajaran-ajaran beragama yang melahirkan madzhab-madzhab maupun aliran-aliran yang berbeda.

“Adalah karena kitab suci termasuk al Quran, menurut saya, memiliki watak ambivalen, yakni ayat-ayatnya dapat ditafsirkan. Ada ayat-ayat yang cenderung ditafsirkan dalam konteks yang positif, dan juga ada ayat-ayat yang cenderung dipahami secara negatif,” kata Din Syamsuddin.

Din berpesan, sebagai organisasi masyarakat Islam yang mendeklarasikan diri sebagai gerakan wasathiyah, Muhammadiyah diharapkan mampu memberikan solusi lewat jalan-jalan moderat atau konstitusional, bukan jalan yang ditempuh oleh gerakan ekstrimis-ekstrimis Islam.

Sementara itu, Tanwir yang merupakan lembaga musyawarah tertinggi Peryarikatan Muhammadiyah setelah Muktamar akan mengangkat tema ‘Kedaulatan dan Keadilan Sosial Menuju Indonesia Berkemajuan’. Menyinggung pelaksanaan sidang Tanwir Muhammadiyah Din berharap, warga Muhammadiyah tetap pada pemahaman Islam moderat yang selama ini dinilai Din sudah baik.

Sementara, kolokium dalam rangka menyambut Tanwir Muhammadiyah di Ambon 24-26 Februari 2017 mendatang itu mengahadirkan sejumlah pembicara. Di antaranya, Prof. Syafiq A. Mughni dipanel dengan Prof. Dr. Masdar Hilmy yang membahas materi ‘Peneguhan Identitas Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Moderat’. Di sesi kedua, seminar sehari ini juga menghadirkan Prof. Dr. Munir Mulkhan, Dr. Sugiarti, M.Si, Dr. Budi Suprapto, M.Si. yang membahas materi ‘Muhammadiyah dan Kedaulatan Kebudayaan di Zaman Revolusi Digital’.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!