27.5 C
Jakarta

Kemendikbud: Platform Belajar yang Menarik Jadi Solusi Maksimalkan PJJ

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang telah berlangsung satu tahun, telah menimbulkan persoalan besar di Indonesia. Praktik PJJ yang tidak maksimal mengancam terjadinya loss learning pada siswa.

Hal tersebut disampaikan Drs. Purwadi Sutanto, M.Si, Direktur Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud pada media gathering Zenius bekerjasama dengan Fortadikbud, Rabu (21/4/2021). Kegiatan yang berlangsung secara daring tersebut mengambil tema ”Cerdas, Cerah, Asyik: Pola Pikir untuk Masa Depan yang Kompetitif”.

Menurut Purwadi, banyak faktor yang membuat PJJ kurang berhasil. Selain kurangnya sarana prasarana seperti sambungan internet dan gawai, belum terbiasanya siswa belajar mandiri juga menjadi pemicunya. Termasuk kesiapan guru untuk menggunakan teknologi internet dalam kegiatan pengajaran.

Karena itu, lanjut Purwadi, kehadiran platform belajar berbasis internet menjadi penting dalam pembelajaran PJJ ini. Platform edukasi digital dapat membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran yang tidak atau kurang lengkap disampaikan guru. dengan Platform belajar yang menarik, akan dapat mengatasi rasa kebosanan siswa terhadap PJJ.

Purwadi mencontohkan platform edukasi Zenius. Menurutnya, platform belajar ini sangat menarik dan dapat menjadi solusi bagi siswa untuk mendalami materi pembelajaran.

Sementara itu, Sabda PS, Chief Education Officer Zenius mengatakan berbeda dengan platform pembelajaran lainnya, Zenius mencoba hadir sebagai platform yang mencerdaskan, mencerahkan sekaligus mengasyikkan.

“Zenius memiliki misi untuk membentuk individu Indonesia yang cerdas, cerah, dan asyik. Karena itu, metode belajar yang diterapkan platform edukasi berbasis teknologi ini berfokus pada pemahaman dasar materi dan pengembangan pola berpikir kritis,” kata Sabda.

Hal ini dicapai dengan membantu siswa mendapatkan pengalaman belajar yang personal, sesuai dengan tahapan belajar serta kemampuan masing-masing.

Menurutnya ada empat kemampuan dasar yang penting dimiliki oleh seorang individu yaitu logika, kemampuan matematis dasar, membaca, dan scientific thinking. Zenius berusaha untuk membuat materi-materi pembelajaran yang dapat menstimulasi kemampuan dasar tersebut. Hal ini merupakan wujud nyata upaya Zenius membentuk individu yang kompetitif yakni individu yang cerdas, cerah, dan asyik.

Individu yang cerdas kata Sabda, terlatih untuk memiliki pemikiran yang kritis daripada sekadar menghafal. Cerah karena mereka memiliki kemampuan dasar yang membuat mereka lebih percaya diri menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka juga asyik karena memiliki kemampuan sosial dan memiliki motivasi untuk terus belajar atau menjadi lifelong learner.

Dalam konteks yang lebih luas, menurut Sabda, kompetensi individu menentukan masa depan Indonesia. Sebagai anggota dari OECD, Indonesia berpartisipasi dalam tes PISA yang menguji kemampuan dasar siswa SMA. Zenius memiliki komitmen untuk membantu meningkatkan skor PISA Indonesia. Hal ini sejalan dengan agenda pemerintah yang kini menggunakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk menilai kemampuan dasar siswa dalam hal literasi dan numerasi.

Bentuk Pola Pikir Kritis

Lebih dari 16 tahun, Zenius telah mengajarkan ratusan ribu siswa untuk memiliki pola berpikir kritis. Pola berpikir kritis menjadi salah satu modal bagi siswa meraih pendidikan yang lebih tinggi dan berkarir.

“Saya belajar dengan Zenius di tahun 2013 dan manfaatnya masih saya rasakan sampai saat kuliah di Harvard dan bekerja hari ini di World Bank,” ujar Indah Shafira, Alumni Zenius.

Lewat metode belajar Zenius, ia mengaku dapat membangun kemampuan berpikir kritis dan kemampuan dasar. Hasil belajar ini membantunya untuk memiliki pola pikir yang sistematis, terlebih saat menyusun ide dan menyelesaikan masalah di pekerjaan.

“Saya harap lebih banyak siswa yang bisa merasakan manfaat pola berpikir kritis untuk meraih masa depan yang cerah,” lanjut Indah.

Guna mewujudkan komitmen untuk membentuk lebih banyak individu yang cerdas, cerah, dan asyik, Zenius telah membuka akses secara gratis ke lebih dari 90.000 video dan bank soal untuk seluruh siswa di Indonesia. Zenius juga mengembangkan kecerdasan buatan bernama ZenBot.Fitur ini membantu siswa belajar dengan cara memberikan solusi dari soal-soal sulit dan memberikan rekomendasi materi pembelajaran untuk menguasai soal sulit tersebut. Fitur ini dapat diakses secara gratis lewat aplikasi Zenius atau WhatsApp.

Selain mengembangkan konten untuk siswa, Zenius juga telah meluncurkan sistem manajemen pembelajaran Zenius untuk Guru (ZenRu) yang juga dapat diakses secara gratis. Dengan ZenRu, para guru dapat mengakses bank soal Zenius yang terdiri dari soal LOTS[1] dan HOTS[2] yang menstimulasi siswa dalam belajar. Zenius juga bekerja sama dengan dinas pendidikan di berbagai provinsi untuk memberikan pelatihan pada guru dalam memanfaatkan platform Zenius. Tujuannya, agar guru dapat mengelola pembelajaran dengan lebih efisien dan punya lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan siswa.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!