JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif menyatakan bahwa program Nyatakan.id 2021 yang diperuntukkan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dibatalkan dan dialihkan ke pos penanganan COVID-19.
Hal ini merujuk pada Surat Menteri Keuangan Nomor S-584/MK.02/2021 tanggal 6 Juli 2021 perihal Refocusing dan Realokasi Belanja Kementerian/ Lembaga TA 2021, serta Nota Dinas Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf No. B/KU.00.07/975/S/2021 tentang Refocusing dan Realokasi Belanja TA 2021 pada 12 Juli 2021. Sehingga anggaran program Kemenparekraf Alihkan Anggaran Program Nyatakan.id 2021 untuk Penanganan COVID-19.id tidak tersedia akibat refocusing anggaran yang dilakukan, guna membantu penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf/ Baparekraf, Muhammad Neil El Himam, dalam keterangannya, Selasa (17/8/2021) menyampaikan terima kasih sekaligus permohonan maaf kepada para peserta yang telah berpartisipasi dan meluangkan waktunya dalam program Nyatakan.id. Ia memahami bahwa banyak tahapan yang harus dilalui oleh peserta. Akan tetapi, keputusan ini dilakukan agar pandemi COVID-19 dapat segera teratasi.
“Langkah responsif ini kami ambil dengan penuh pertimbangan, mengingat aspek kesehatan dan keselamatan menjadi hal prioritas di tengah mewabahnya virus corona. Sehingga, anggaran program Nyatakan.id kami alokasikan untuk membantu penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional,” kata Neil.
Seperti diketahui, Nyatakan.id adalah program bantuan fasilitasi dalam bentuk dana sebesar maksimal Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) bagi para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mewujudkan ide kreatifnya dalam bentuk aplikasi dan permainan digital.
Ada tiga tema besar yang menjadi fokus utama program ini, yaitu Emerging Technologies (Cyber security, Blockchain, Big Data, IoT, e-health, dan lain-lain); AR/VR (Augmented Reality/Virtual Reality) Borobudur; dan aplikasi atau permainan digital yang mendukung program Destinasi Super Prioritas (DSP).
Untuk tahapan pelaksanaan program Nyatakan.id 2021 sendiri telah sampai pada penetapan 41 penerima bantuan dan telah diumumkan melalui kanal media sosial dan website nyatakan.id pada 1 Juli 2021.
“Namun, tahapan berikutnya yaitu ikatan komitmen atau kerja sama yang akan dilakukan pada 1 September 2021 tidak bisa terlaksana. Keputusan ini memang berat, tapi kami harap 41 peserta yang sudah terpilih dapat menerimanya dengan lapang dada dan semoga pandemi COVID-19 segera usai,” ungkapnya.
Meskipun program Nyatakan.id tidak dapat berjalan di tahun ini, akan tetapi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Eonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menuturkan Kemenparekraf akan terus berupaya membantu para pelaku ekonomi kreatif, khususnya subsektor aplikasi atau game untuk dapat mewujudkan ide kreatifnya dan membuka akses pasar seluas-luasnya. Terlebih di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, subsektor Aplikasi Game Developer (AGD) menunjukkan tren kenaikan positif dibandingkan dengan subsektor lainnya, dengan jumlah pertumbuhan sebesar 4,47 persen di tahun 2020.
“Oleh karena itu, saya mengajak para peserta yang telah mengikuti program Nyatakan.id dan seluruh stakeholder di Indonesia untuk tetap positif, semangat, dan optimistis, karena kita melihat kondisi ini sangat dinamis, tapi kita yakin subsektor aplikasi dan game ini ada peluang yang harus dimanfaatkan untuk menjadi pemenang,” pungkas Neil.