BOYOLALI, MENARA62.COM — SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan menyelenggarakan In House Training (IHT) bertema “Transformasi Pembelajaran Menuju Deep Learning: Dari Transfer Ilmu ke Transformasi Makna.” Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 30 Juni hingga 1 Juli 2025, bertempat di ruang kelas Learning Creative Program (LCP).
Sesi pembukaan IHT menghadirkan narasumber inspiratif, Pujiono, S.Si., M.M, yang menyampaikan materi bertajuk “Pembelajaran dengan Kedalaman Cinta.” Dalam paparannya, Pujiono menekankan bahwa pembelajaran sejati bukan hanya soal penyampaian materi, melainkan proses menyentuh jiwa peserta didik dengan cinta, makna, dan nilai.
“Guru bukan hanya penyampai ilmu, tapi penuntun jiwa. Deep learning hanya akan lahir jika ada kedalaman cinta dari guru kepada murid, dari proses kepada makna,” ungkap Pujiono dengan penuh semangat.
Menurutnya, transformasi pembelajaran bukan sekadar menggunakan teknologi atau metode baru, tetapi menanamkan nilai, merawat keingintahuan, dan menumbuhkan semangat belajar dalam bingkai keteladanan. Ia juga mengajak para pendidik untuk merenungkan kembali misi keilmuan sebagai jalan ibadah dan pencerahan.
Selain Pujiono, kegiatan IHT ini juga menghadirkan pemateri Rohmah, S.Pd, yang akan mengisi sesi berikutnya dengan materi aplikatif terkait strategi pembelajaran bermakna dan berdiferensiasi.
Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono dalam sambutannya menyatakan, “IHT ini adalah langkah awal menuju transformasi pendidikan yang lebih dalam. Kita ingin anak-anak belajar bukan hanya tahu, tapi juga paham dan mencintai ilmu. Dan itu semua dimulai dari guru yang terus bertumbuh.”
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SD Muhammadiyah PK Banyudono dengan antusiasme tinggi. Melalui pelatihan ini, sekolah berharap akan terwujud ekosistem pembelajaran yang lebih holistik, humanis, dan berorientasi pada pencapaian makna, bukan sekadar hafalan. (*)
