SOLO, MENARA62.COM – Semangat kepanduan dan keceriaan anak-anak Athfal akan kembali menggema di Kota Bengawan. Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) Kota Surakarta bersiap menggelar Ceria Pandu Athfal (CPA) XII pada Sabtu, 11 Oktober 2025 di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.
Kegiatan tahunan yang diikuti oleh sekitar 275 peserta dari berbagai qobilah SD Muhammadiyah se-Kota Surakarta ini menjadi ajang pembinaan karakter, spiritual, dan kemandirian bagi para Pandu Athfal.
Ketua Kwarda HW Surakarta, Ramanda Parimin Tejo Pramono, menyampaikan bahwa CPA merupakan momentum penting bagi generasi muda Hizbul Wathan untuk memperdalam nilai-nilai keislaman dan kepanduan.
“Kami dari Kwarda HW Surakarta insyaallah akan melaksanakan Ceria Pandu Athfal angkatan ke-12 pada hari Sabtu, 11 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti sekitar 275 peserta dari qobilah SD Muhammadiyah se-Kota Surakarta. Materinya adalah pendalaman SKT (Syarat Kenaikan Tingkat),” ujarnya.
Ramanda Parimin menambahkan, CPA XII akan menjadi wadah penguatan spiritual dan keterampilan dasar kepanduan bagi anak-anak Athfal melalui kegiatan yang dikemas secara menyenangkan dan edukatif.
“Kami ucapkan selamat kepada adik-adik Athfal sekota Surakarta untuk mengikuti CPA ke-12. Semoga kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat ridha Allah SWT,” imbuhnya.
Mengusung tema “Benih Bangsa yang Tak Kunjung Layu, Siapa Menanam Mengetam”, kegiatan ini dirancang untuk menanamkan nilai iman, ukhuwah Islamiyah, dan kemandirian sejak dini. Para peserta akan mengikuti beragam aktivitas seperti pendalaman materi SKT, dinamika kelompok, hingga pelantikan kenaikan tingkat Melati 3.
CPA XII juga menjadi ajang unjuk prestasi antar-qobilah Hizbul Wathan, sekaligus upaya memperkuat jaringan silaturahim antar sekolah Muhammadiyah di Surakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan secara kolaboratif antara Kwarda HW Surakarta, Dewan Sugli Daerah (DSD), dan para pelatih pandu HW golongan Athfal.
Dengan semangat kebersamaan, Ceria Pandu Athfal XII diharapkan mampu melahirkan generasi muda Muhammadiyah yang tangguh, berkarakter, dan berakhlak mulia — benar-benar menjadi “benih bangsa yang tak kunjung layu”. (*)
