31.3 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Naik

Baca Juga:

NEW YORK, MENARA62.COM — Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Rabu, setelah laporan menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun lebih besar dari yang diperkirakan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 0,39 dolar AS menjadi menetap di 49,56 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman Oktober naik 0,56 dolar AS menjadi ditutup pada 52,70 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Para analis mengatakan data persediaan terbaru membantu meredakan kekhawatiran pasar tentang kelebihan pasokan global dan mendukung harga minyak pada Rabu (9/8/2017), seperti dilansir Antara.

Persediaan minyak mentah AS turun 6,5 juta barel pada pekan yang berakhir 4 Agustus menjadi 475,4 juta barel atau 3,6 persen di bawah tingkat setahun lalu menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS. Angka itu lebih curam dari perkiraan penurunan 2,7 juta barel.

Aktivitas pengeboran minyak di AS memang menurun. Negara bagian Texas, Amerika Serikat, misalnya, hanya mengeluarkan 846 izin pengeboran minyak pada Juli, turun 27 persen dibandingkan Juni dan merupakan angka bulanan terendah sejak Januari karena harga minyak yang merosot.

Houston Chronical pada Selasa (8/8/2017) mengutip bank investasi Evercore ISI bahwa itu merupakan penurunan bulanan kedua berturut-turut di negara bagian tersebut, menandai pertama kalinya itu terjadi sejak akhir tahun lalu.

Pemerintah negara bagian di seluruh Amerika Serikat mengeluarkan lebih sedikit izin pengeboran pada Juli, tanda terbaru bahwa perusahaan-perusahaan minyak membatasi aktivitas mereka karena harga minyak mentah merosot di bawah 50 dolar AS per barel.

Perusahaan minyak di seluruh negeri itu mengeluarkan 3.338 izin pengeboran pada bulan lalu, turun 23 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Linhua Guan, ketua Star Energy yang berbasis di Houston, mengatakan kepada Xinhua bahwa perusahaan-perusahaan di sektor minyak dan gas saat ini bermaksud mengurangi atau menghentikan aktivitas investasi karena permintaan minyak saat ini lemah.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!