30.7 C
Jakarta

Harapan Kepada Presiden Prabowo Subianto

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Prof Din Syamsuddin merasa bersyukur atas gebrakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Mantan Direktur Center for Policy and Development Studies (CPDS), lembaga yang pada 1992 ikut didirikan dan disponsori oleh Kolonel (TNI) Prabowo Subianto ini, mengapresiasi kebijakan yang sudah dibuat.

“Alhamdulillah, Presiden Prabowo Subianto melakukan gebrakan signifikan. Keputusannya tentang kenaikan gaji guru dan buruh yang diumumkannya sendiri sungguh patut disyukuri dan diapresiasi,” ujarnya di Jakarta, Senin (2/12/2024)

Salah satu masalah Indonesia selama ini, menurut Din, adanya perlakuan terhadap guru dan buruh yang buruk dan tidak berkeadilan. Presiden sebelumnya terkesan tidak peduli dan abai terhadap janji-janji politik sewaktu Pilpres.

“Walau banyak yang meragukan, saya pribadi meyakini bahwa Bapak Prabowo Subianto akan melakukan gebrakan. Watak dasarnya berkomitmen pada kerakyatan,” ujarnya.

Seperti bapaknya, Sumitro Djojohadikusumo, menurut Din, Prabowo menganut ekonomi kerakyatan seperti pada Pasal 33 UUD 1945. Oleh karena itu, ia berkeyakinan Presiden Prabowo Subianto akan bersungguh-sungguh menerapkan janji-janjinya terutama untuk mengatasi kemiskinan, memberantas korupsi, dan mengakkan kedaulatan rakyat.

Memang, tantangan internal besar yg dihadapi Presiden adalah adanya political liability (beban politik”) dari sejumlah pembantu dekatnya, baik karena kapasitas, integritas, maupun keterdugaan korupsi. Selain itu, pengaruh kaum oligark dan kaum kleptokrat akan menjadi pengganggu serius pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Maka, sebagai rakyat kita menunggu gebrakan-gebrakan presiden selanjutnya. Jika beliau tegas mengatasi masalah dan tantangan tadi maka lima tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan menoreh catatan emas dalam sejarah kebangsaan Indonesia,” ujarnya.

Sebaliknya, menurut Din, jika tidak tegas mengatasi masalah, maka kecemasan banyak pihak bahwa Presiden Prabowo hanyalah boneka dan pelanjut perusakan sistematis Indonesia, akan menjadi kenyataan, dan akan membuktikan ucapannyanya sendiri beberapa tahun lalu bahwa pada 2030 Indonesia akan menjadi negara gagal (failed state).

Jika itu terjadi, para kaum kritis akan tetap menyuarakan kebenaran. Dan mengatakan, akan bersama gerakan kebenaran untuk perubahan itu. “Sebagai sahabat lama Bapak Prabowo Subianto saya berpendirian: Sahabat yang baik adalah yang tidak segan mengatakan yang baik walau pahit.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!