31.3 C
Jakarta

Selamatkan Penderita Stroke Sebelum 4,5 Jam

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Risiko kematian dan cacat permanen dari serangan stroke bisa diminimalisir jika penderita mendapatkan pertolongan cepat dan tepat. Dunia kedokteran menyebutkan periode emas serangan stroke adalah dibawah 4,5 jam sejak serangan terjadi.

“Untuk menyelamatkan seseorang yang terserang stroke secara mendadak, ia perlu secepatnya mendapatkan penanganan medis sebelum 4,5 jam,” kata Sekretaris Pokdi Stroke dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr. Al Rasyid, Sp.S(K) pada temu media Hari Stroke tahun 2019, Senin (28/10/2019).

Menurutnya 4,5 jam adalah periode emas untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Selain itu pasien juga perlu melakukan CT Scan agar diketahui jenis strokenya.

“Tatalaksana yang optimal pada fase akut stroke akan menentukan proses perbaikan pasca stroke dan mengurangi kecatatan,” tambahnya.

Tata laksana pada fase akut yang tepat akan memberikan dampak yang baik, namun harus diiringi dengan alat yang baik dan praktis.

Jika tata laksana penanganan stroke pada periode emas dilakukan dengan baik maka penderita stroke bisa terhindar dari cacat permanen maupun kematian. Hal itu dialami oleh Suherni (43), pasien RS PON. Ia terserang stroke secara tiba-tiba saat bercanda dengan tetangganya. Tangan dan kaki Suherni kaku tidak bisa digerakkan sama sekali.

Tak lama setelah itu, ia dibawa langsung ke RS PON (Pusat Otak Nasional) dan dilakukan tata laksana pada periode emas 4,5 jam pasca terserang stroke. Ia mengaku hanya dirawat 9 hari di RSPON dan setelah itu sembuh total

“Waktu itu saya lagi bercanda sama tetangga, tiba-tiba tangan dan kaki saya gak bergerak, langsung dibawa ke RSPON kemudain 9 hari dirawat langsung sembuh total,” ucap Suherni.

Usai sembuh total dari stroke, ia mengaku telah mengubah pola makan menjadi lebih baik. Selain nasi, Suherni lebih memperbanyak makan sayuran dan ikan. Ia juga sudah tidak lagi meminum obat dan tidak pernah ada keluhan.

Namun demikian, dr. Al Rasyid memintanya untuk selalu melakukan cek kesehatan. Deteksi dini faktor risiko dan promosi hidup sehat perlu digalakkan agar memperkecil kejadian stroke. Jika sudah terlambat maka penanganan akan semakin sulit.

“Langkah pencegahan begitu penting, juga menerapkan gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk stroke,” tambah dr. Al Rasyid.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!